Minggu, 19 April 2015

Download Jurnal dan Artikel Penelitian Pendidikan Matematika

Model Pembelajaran Kooperatif

Judul : MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA
Penulis : S u t a m a (Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Penerbit : Jurnal Varidika – Vol. 19 – No. 1 – Juni 2007
Download

Judul : Penerapan Metode Belajar Aktif Tipe Group To Group Change (GGE) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X IPS 1 MAN 2 Model Pekanbaru
Penulis : Atma Murni, Nurul Yusra T, Titi Solfitri (FKIP Universitas Riau, Pekanbaru)
Penerbit : Jurnal Penelitian Pendidikan – Vol. 11 – No. 2 – Oktober 2010
Download

Pendekatan Real Mathematic Education

Judul : Pendekatan RME untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Pada Pembelajaran Matematika di SDN Sukalerang I Kabupaten Sumedang
Penulis : Respaty Mulyanto
Penerbit : JURNAL Pendidikan Dasar – Nomor: 8 – Oktober 2007
Download

Judul : PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK MATERI GEOMETRI KELAS IV MI
Penulis : WARLI
Penerbit : -
Download

Judul : Antara Realistic Mathematics Education (RME) dan Matematika Modern (New Math)
Penulis : Darhim (FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung) dan Hamzah (FMIPA Universitas Negeri Makassar)
Penerbit : -

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Posing & Problem Solving)

Judul : LEVELING STUDENTS’ CREATIVE THINKING IN SOLVING AND POSING MATHEMATICAL PROBLEM
Penulis : Tatag Yuli Eko Siswono (UNESA)
Penerbit : IndoMS. J.M.E – Vol.1 – No. 1 – Juli 2010, pp. 17-40
Download

Judul : Mathematics Through Problem Solving
Penulis : Margaret Taplin (Institute of Sathya Sai Education, Hong Kong)
Penerbit : -
Download

Judul : MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAJUAN MASALAH DAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UPI KAMPUS TASIKMALAYA
Penulis : Yusuf Suryana
Penerbit : -
Download

Judul : Penggunaan Instrumen Monitoring Diri Metakognisi untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Penulis : Epon Nur’aeni L., Yusuf Suryana, & Dindin Abdul Muiz L.
Penerbit : Jurnal Pendidikan Dasar – Volume V – Nomor 7 – April 2007
Download

Judul : ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERPENDEKATAN TEMATIK BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH TERBUKA PADA SEKOLAH DASAR DI PROVINSI BALI
Penulis : Ni Nyoman Parwati (Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Undiksha)
Penerbit : Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha – Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan – Volume 2 – Nomor 2 – Agustus 2008
Download

Judul : PENGGUNAAN MIND MAP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI IPA SMA KUSUMA BANGSA PALEMBANG
Penulis : Marlina (SMA Kusuma Bangsa), Darmawijoyo (UNSRI), Djahir Basir (Universitas Sriwijaya)
Penerbit : Edumat Jurnal Edukasi Matematika – Volume 2 – No 4 – November 2011
Download

Judul : PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA MATEMATIKA
Penulis : Irwan (Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Padang)
Penerbit : Jurnal Penelitian Pendidikan – Vol. 12 – No. 1 – April 2011
Download

Judul : PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR
Penulis : Fachrurazi
Penerbit : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan – ISSN 1412-565X – Edisi Khusus – No. 1 – Agustus 2011
Download

Judul : Pembelajaran Matematika Realistik dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis, Kreatif, dan Kritis, Serta Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar
Penulis : Husen Windayana
Penerbit : Jurnal Pendidikan Dasar – Nomor 8 – Oktober 2007
Download

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERBUKA MELALUI INVESTIGASI BAGI SISWA KELAS V SD 4 KALIUNTU
Penulis : I Gusti Ngurah Japa (Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha)
Penerbit : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan – Lembaga Penelitian Undiksha – April 2008
Download

Judul : Prospek Pengembangan dan Penerapan Model Pembelajaran Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah Open-Ended di Sekolah Dasar di Provinsi Bali
Penulis : I Gusti Putu Sudiarta (FPMIPA Undiksha Singaraja Bali)
Penerbit : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan – No 068 – Tahun ke 13 – Sepetember 2007
Download

Judul : Pengembangan Pembelajaran Berpendekatan Tematik Berorientasi Pemecahan Masalah Matematika Terbuka untuk Mengembangkan Kompetensi Berpikir Divergen, Kritis dan Kreatif
Penulis : I Gusti Putu Sudiarta (FPMIPA Undiksha Singaraja Bali)
Penerbit : -
Download

Judul : IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SEKOLAH DASAR
Penulis : I Nyoman Gita (Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Undiksha)
Penerbit : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan – Lembaga Penelitian Undiksha – Agustus 2007
Download

Judul : Menggunakan Open-Ended untuk Memotivasi Berpikir Matematika
Penulis : Mumun Syaban
Penerbit : EDUCARE Jurnal Pendidikan dan Budaya (http://educare.e-fkipunla.net) – Februari 2011
Download

Strategi , Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran Lain-Lain

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Knisley terhadap Peningkatan Pemahaman Matematika Siswa SMA IPA
Penulis : Endang Mulyana (Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Bandung)
Penerbit : -
Download

Judul : Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Writing In Perfomance Tasks (Wipt) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis
Penulis : Iwan Junaedi (Jurusan Matematika FMIPA UNNES)
Penerbit : -
Download

Judul : Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi Matematik Siswa SD
Penulis : Yuniawatika
Penerbit : Jurnal Penelitian Pendidikan Edisi Khusus No. 2, Agustus 2011
Download

Judul : Pembelajaran Melalui Pendekatan REACT Meningkatkan Kemampuan Matematis Siswa SMP
Penulis : Tapilouw Marthen (Universitas Pendidikan Indonesia)
Penerbit : Jurnal Penelitian Pendidikan – Vol 11 – No 2 – Oktober 2010
Download

Judul : PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KAPITA SELEKTA MATEMATIKA
Penulis : Tia Purniati, Kartika Yulianti, Ririn Sispiyati
Penerbit : Jurnal Penelitian Vol. 9 No. 1 – April 2009
Download

Judul : EFEK MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP
Penulis : Irmansyah, Achmad, Zubaidah (Universitas Terbuka Pontianak)
Penerbit : Jurnal Pendidikan, Volume 7, Nomor 2, September 2006, 89 – 101
Download

Judul : Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD
Penulis : Maulana
Penerbit : JURNAL Pendidikan Dasar – Nomor: 10 – Oktober 2008
Download

Judul : DAMPAK PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penulis : Saleh Haji (JPMIPA FKIP Universitas Bengkulu)
Penerbit : Jurnal Pendidikan – Volume 10, Nomor 1, Maret 2009, 1-10
Download

Judul : Mengembangkan Kreativitas Matematik Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Model Treffinger
Penulis : Sarson W.Dj.Pomalato (Universitas Negeri Gorontalo)
Penerbit : Mimbar Pendidikan No. 1/XXV/2006
Download

Media Pembelajaran

Judul : Penggunaan Kartun Matematika dalam Pembelajaran Matematika
Penulis : Supriadi
Penerbit : JURNAL Pendidikan Dasar – Nomor: 10 – Oktober 2008
Download

Judul : PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PERMAINAN KARTU HITUNG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI AJAR OPERASI HITUNG CAMPURAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SDN BABAT JERAWAT I SURABAYA
Penulis : Zuhrotul Komariyah dan Soeparno (Universitas Negeri Surabaya)
Penerbit : Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (63‐73)
Download

Judul : Memperbaiki Kesalahan Pengurangan Bilangan Cacah Melalui Permainan Dadu dan Kartu Bilangan Siswa Kelas III SDN Menanggal 601 Surabaya
Penulis : Tri Dyah Prastiti (Universitas Terbuka Surabaya)
Penerbit : JURNAL PENELITIAN KEPENDIDIKAN, TAHUN 19, NOMOR 2, OKTOBER 2009
Download

Kurikulum

Judul : PENGEMBANGAN KURIKULUM SBI
Penulis : Dr. Cepi Safruddin Abdul Jabar (FIP Universitas Negeri Yogyakarta)
Penerbit : -
Download

Bahan Ajar

Judul : Pengembangan Bahan Ajar Pengajaran Mikro Matematika Kelas SBI
Penulis : Imam Sujadi dan Bambang Sugiarto (Pendidikan Matematika JPMIPA FKIP UNS)
Penerbit : -
Download

Judul : BAHAN AJAR KESEBANGUNAN DAN SIMETRI BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH DI KELAS 5 SEKOLAH DASAR
Penulis : Liya Nalurita Rusdy A Siroj dan Ratu Ilma Indra Putri (Jurusan Magister Pendidikan Matematika PPs Unsri)
Penerbit : JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA – VOLUME 4. – NO.1 – JUNI 2010
Download

Evaluasi

Judul : Penerapan Teknik Penilaian Learning Journal Pada Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Segiempat
Penulis : Kartono (Dosen Jurusan Matematika FMIPA UNNES) dan Ali Imron (Guru Matematika SMPN 3 Karanglewas)
Penerbit : -
Download

Pembelajaran Geometri

Judul : Pemanfaatan Cabri Geometri II Plus Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika Pada Pokok Bahasan Geometri
Penulis : Suprih Widodo, Asep Sopian
Penerbit : JURNAL Pendidikan Dasar – Nomor: 8 – Oktober 2007
Download

Judul : Geometri Aljabarik I : Ruang Affine
Penulis : Denik Agustito
Penerbit : AJM (Arsip Jurnal Matematika) Indonesia – 2011
Download

Judul : MASALAH KETIDAKTEPATAN ISTILAH DAN SIMBUL DALAM GEOMETRI SLTP KELAS 1
Penulis : Endang Mulyana
Penerbit : -
Download

Judul : MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN TEORI VAN HIELE
Penulis : Drs. H. Khamim Thohari, MEd.
Penerbit : -
Download

Judul : Using the Cognitive Styles to Explain an Anomaly in the Hierarchy of the van Hiele Levels
Penulis : Steve C. Perdikaris, Ph.D.
Penerbit : Journal of Mathematical Sciences & Mathematics Education, Vol. 6 No. 2
Download

Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Judul : Peningkatan Kualitas Perkuliahan Pendidikan Matematika II Melalui Strategi Modeling The Way
Penulis : Noening Andrijati (Fakultas Ilmu Pendidikan Unnes)
Penerbit : Jurnal Penelitian Pendidikan – Vol 27 – No 1 – Tahun 2010
Download

Judul : Analisis Pemahaman Metode Pembelajaran Matematika SD Pada Mahasiswa D2 PGSD UPI Kampus Serang
Penulis : Tiurlina
Penerbit : JURNAL Pendidikan Dasar – Nomor: 8 – Oktober 2007
Download

Judul : Meminimalisir Hambatan Belajar Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Pembuktian Suatu Tautologi Pada Mata Kuliah Analisis Real I dengan Memberdayakan Penalaran yang Berasaskan Prinsip Reductio Ad Absurdum
Penulis : Wuryanto (Jurusan Matematika FMIPA Unnes)
Penerbit : -
Download

Studi dan Artikel (lain-lain)

Judul : TIMSS dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Matematika di Indonesia
Penulis : Drs. Tatang Herman, M.Ed. (Universitas Pendidikan Indonesia))
Penerbit : Mimbar Pendidikan No. 2/XXII/2003
Download

Judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA GURU MATEMATIKA DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ( KBK ) PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS KOTA PALEMBANG
Penulis : Yuliani Indrawati (Universitas Sriwijaya)
Penerbit : Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 4, No 7 Juni 2006
Download

Judul : Menjadi Guru Matematika Kreatif dan Berwawasan Pendidikan Karakter
Penulis : Juhartutik (Guru SMA Negeri 1 Lasem Rembang Jawa Tengah / Mahasiswa S2 Pendidikan Matematika UNNES)
Penerbit : -
Download

Judul : Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kemampuan Matematika Anak Dengan Sikap Terhadap Program ”I MATHS” Pada Ibu Dari Peserta Program Belajar Matematika ”I MATHS” Di Tk Kristen Tri Tunggal Semarang
Penulis : Emmy Effendy, Annastasia Ediati, S.Psi, M.Sc., dan Dra. Endah Kumala Dewi, M.Kes. (Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro)
Penerbit : -
Download

Judul : Revitalisasi Pendidikan Matematika
Penulis : Marsigit (FPMIPA IKIP Yogyakarta)
Penerbit : Varidika Jurnal Surabaya
Download

Judul : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SLTP DI KOTA AMBON
Penulis : Tanwey Gerson Ratumanan (Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pattimura Ambon)
Penerbit : Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 5, No. 1, 2003: 1 – 10
Download

Judul : A Concrete Situation For Learning Decimals
Penulis : Puri Pramudiani, Zulkardi, Yusuf Hartono, Barbara van Amerom
Penerbit : IndoMS. J.M.E – Vol. 2 No. 2 July 2011, pp. 215-230
Download

Judul : Pengaruh Kemampuan Awal dan Kemampuan Berfikir Logis/penalaran terhadap Kemampuan Matematika (Studi Komparasi Sensitivitas Program Lisrel 8.51 dan Amos 6.0)
Penulis : Heri Retnawati

Artikel: Pendekatan dan Metode Pendidikan Matematika

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Didalam proses belajar mengajar tercakup komponen,pendekatan,dan
berbagai metode pengajaran yang dikembangkan dalam proses tersebut.Tujuan
utama diselenggarakannya proses proses keberhasilan siswa dalam belajar dalam
rangka pndidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada
umumnya.Jika guru terlibat didalamnya dengan segala macam metode yang
dikembangkan maka yang berperan sebagai pengajar berfungsi sebagai pemimpin
belajar atau fasilitator belajar ,sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau
individu yang belajar.usaha-usah guru dalam proses tersebut utamanya adalah
membelajarkan siswa agar tujuan khusus maupun umum proses belajar itu tercapai.
Usaha-usaha guru dalam mengatur dan menggunakan berbagai variable
pengajaran merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan
yang direncanakan.karena itu pemilihan metode,strategi dan pendekatan dalam
situasi kelas yang bersangkutan sangat penting.upaya pengembangan strategi
mengajar tersebut berlandas pada pengertian bahwa mengajar merupakan suatu
upaya memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan kegatan belajar atau
dengan kata lain membelajarkan siswa seperti yang disebutkan diatas.
B. Masalah
1. Bagaimana dampak bagi pelajar dengan pendekatan deduktif dan indultif?
2. Bagaimana sebenarnya metode ceramah yang baik dan menyenangkan?
3. Apakah penggunaan metode penemuan dapat memudahkan siswa dalam
belajar matematika?
4. Bagaimana PAKEM dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika ?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode penemuan dapat memudahkan.
siswa dalam pembelajaran matematika.
2. Untuk mengetahui apakah dampak bagi pelajar dengan pendekatan deduktif
dan induktif berhasil.
3. Untuk mengetahui cara metode ceramah yang baik dan menyenangkan.
4. Untuk mengetahui sejauh mana matode PAKAM di terapkan dalam
pembelajaran matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan sarana terpenuhinya proses belajar manusia. Tanpa
pendidikan manusia tidak mampu mengembangkan fitrahnya sebagai insan
pedagogik yang perlu didik dan mendidik. Namun, suatu pendidikan akan
mempunyai mutu yang tinggi apabila guru mempunyai mutu yang tinggi pula,
sedangkan mutu guru sangat ditentukan oleh pemahamannya tentang metode yang
diterapkan dalam pembelajaran materi matematika.
Pengembangan pendidikan matematika merupakan suatu proses penyusunan
pendidikan matematika itu sendiri. Proses ini dimulai dari pengembangan kebijakan
pendidikan matematika, prinsip-prinsip pengembangan, pendekatan dan model
pengembangan pendidikan matematika serta pengaturan pelaksanaan pendidikan
matematika. Dalam pembahasan ini, kami hanya akan membahas mengenai prinsip,
pendekatan, dan model pengembangan pendidikan matematika.
Dalam pengembangan pendidikan matematika didasarkan pada prinsip-prinsip
yang mengakomodir proses penyusunan pendidikan matematika atau
pengembangan pendidikan matematika itu sendiri. Dalam dunia pendidikan
pendidikan matematika sangatlah menentukan keberhasilan maupun
ketidakberhasilan suatu pendidikan, karena pendidikan matematika merupakan
acuan dasar dalam proses belajar mengajar. Sedangkan dalam pengembangan
pendidikan matematika tersebut harus didasari oleh prinsip-prinsip yang sesuai dan
seimbang.
Selain prinsip, pendekatan juga sangat penting dalam pengembangan
pendidikan matematika. Pendekatan menjadi bagian dari proses penyusunan
pendidikan matematika. Namun, pendekatan mana paling sesuai dan baik bukan
menjadi soal. Karena, dalam pengembangan pendidikan matematika pendekatan
tersebut disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah. Pendekatan yang satu
dengan yang lainnya boleh jadi tidak sesuai diterapkan dalam pengembangan
pendidikan matematika di suatu sekolah. Namun, ia akan sangat diperlukan bila
diterapkan di sekolah lain.
Bersamaan dengan prinsip dan pendekatan, pendidikan matematika juga
memiliki model pengembangan yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Model pengembangan pendidikan matematika yang berlaku di Indonesia
bersifat desentralisasi yang dikembangkan dari bawah yaitu dari pihak guru atau
sekolah. Guru atau sekolah dapat menilai model pengembangan pendidikan
matematika mana didasarkan pada pertimbangan bahwa guru adalah Perencana
maupun pelaksana daripada pendidikan matematika tersebut serta guru atau sekolah
yang dekat dan mengetahui kebutuhan proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
Model-Model Pembelajaran
Metode Mengajar“Cara mengajar yg dpt digunakan untuk semua bahan
pelajaran”
Misalnya:
Metode: ceramah, penemuan, ekspositori, diskusi, tanya jawab, pemecahan
masalah, dsb. Teknik Mengajar“Cara mengajar yg memerlukan keahlian khusus
atau bakat khusus”
Beberapa model pembelajaran matematika antara lain :
1) Model pembelajaran dengan pendekatan induktif dan deduktif.
Kedua pendekatan ini merupakan pendekatan yang ditinjau dari interaksi
antara siswa dengan bahan ajar. Kedua pendekatan ini saling bertentangan.
Pendekatan deduktif merupakan suatu penalaran dari umum ke khusus, sedangkan
pendekatan induktif suatu penalaran dari khusus ke umum.
a. Pendekatan deduktif berdasarkan penalaran deduktif.
b. Penalaran deduktif = cara berpikir menarik kesimpulan dari hal yang umum
menjadi kasus yang khusus.
c. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir
silogisme; terdiri dari 2 macam pernyataan yang benar dan sebuah kesimpulan
(konklusi)
d. Kedua pernyataan pendukung silogisme disebut premis (hipotesis): Premis
Mayor dan Premis Minor.
e. Kesimpulan diperoleh sebagai hasil penalaran deduktif berdasarkan macam
premi itu.
DEFINISI
Kuadrat suatu bilangan adalah ialah bilangan yang diperoleh dengan mengalikan
Suatu bilangan dengan dirinya sendiri
Contoh
Kuadrat dari 4 adalah 42 = 4 x 4 = 16
Kuadrat dari 5 adalah 52 = 5 x 5 = 25
Dalam pendekatan induktif penyajian bahan ajar dimulai dari contoh-contoh
kongkrit yang mudah dipahami siswa. Berdasarkan contoh-contoh tersebut siswa
dibimbing menyusun suatu kesimpulan. Menurut Purwanto (2002: 47), kebenaran
kesimpulan yang disusun secara indutif ini ditentukan tepat tidaknya (atau
representative tidaknya) contoh yang dipilih. Biasanya makin banyak contoh makin
besar pula tingkat kebenaran kesimpulannya.
a. Pengetahuan dapat diperoleh dengan akal atau percobaan, Untuk mendapatkan
pengetahuan dengan akal digunakan pendekatan deduktif, Untuk mendapatkan
pengetahuan dengan percobaan digunakan pendekatan induktif, Pada
hakikatnya, matematika merupakan suatu ilmu yang didasarkan atas akal
(rasio) yg berhubungan dengan benda-benda pikiran yang abstrak
b. Karena matematika adalah ilmu deduktif, seharusnya mengajarkannya
menggunakan pendekatan deduktif pula.
c. Pendekatan deduktif dilakukan dalam program pengajaran matematika
tradisional, sebelum program pengajaran matematika modern yang sekarang
banyak digunakan.
d. Pada era sekarang pengajaran matematika banyak digunakan macam-macam
pendekatan, tetapi pendekatan itu merupakan pula pendekatan deduktif dan
induktif
Contoh :
4 │ 8 arttinya 4 adalah pembagi 8
Karena ada bilangan bulat 2 sehingga
8 = 2 x 4
6 │ 36 arttinya 6 adalah pembagi 36
Karena ada bilangan bulat 6 sehingga
36 = 6 x 6
Dari kedua contoh di atas, KESIMPULANNYA
Suatu bilangan bulat a dikatakan membagi bilangan bulat b atau a │ b
Jika dan hanya jika ada bilangan bulat K sehingga b = K .a
2). Metode Ceramah yang Menyenangkan
Metode ceramah yang monoton, memanglah dirasakan sangat membosankan
bagi para peserta didiknya, apalagi bila disajikan dalam bentuk dongeng, yang
berfungsi sebagai pengantar siswanya untuk tidur di malam yang hening, bahkan
kadang kala si pengajar melenceng dari materi yang semestinya disampaikan, justru
ia malah menceritakan tentang keadaan keluarganya, sampai ke para tetangganya,
seolah-olah si guru itu curhat kepada muridnya. Hal ini serupoa dengan sebuah situs
dari internet yang menceritakan
Ini adalah contoh nyata dari bumi belahan lain di dunia pendidikan, oleh
karena itu kita sebagai calon guru masa depan yang baik, haruslah mempersiapkan
segala sesuatunya, baik itu dari segi disiplin ilmu, pemahaman segala konsep dan
teknik segala keterampilan, hubungan sosial terhadap lingkungan, serta akhlak dari
personal kita sendiri, karena bukanlah tidak mungkin, kisah dosen tadi terjadi pada
diri kita, menjadi seorang pengajar yang membosankan, tidak menarik, bahkan
sampai dijuluki ‘monster’ oleh anak didik kita sendiri.
3). Model pembelajaran dengan pendekatan ekspositori
Pendekatan ekspositori merupakan suatu pendekatan yang ditinjau dari
interaksi guru dengan siswa. Dalam pendekatan ini semata-mata siswa tinggal
menerima apa yang disajikan oleh guru. Jadi guru telah mempersiapkan dan
merencanakan secara sistimatis sehingga siswa dapat menerimanya dengan mudah.
Untuk itu dalam proses pembelajaran guru perlu melakukan apersepsi, yaitu
mengingatkan kembali pengetahuan yang berkaitan dengan bahan ajar yang akan
disajikan. Dalam pembelajaran ini guru menjelaskan panjang lebar, jika perlu guru
membuat gambar maupun menggunakan media yang dianggap dapat lebih
mempermudah siswa memahami bahan ajar yang disampaikan.
4) Model pembelajaran dengan Pendekatan Proses
Dalam pendekatan ini guru menciptakan kegiatan pembelajaran yang
bervariasi sedemikian sehingga siswa terlibat secara aktif dalam berbagai
pengalaman. Atas bimbingan guru siswa diminta untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menilai sendiri suatu kegiatan. Menurut Sagala (2003), dalam
pendekatan proses ini yang dapat dilakukan siswa antara lain: mengamati gejala
yang timbul, mengklasifikasikan, mengukur besaran-besarannya, mencari hubungan
konsep konsep yang ada, mengenal adanya masalah, merumuskan masalah,
merumuskan hipotesa, melakukan percobaan, menganalisis data dan
menyimpulkan.Dalam pembelajaran PKn tidak semua aktifitas seperti tersebut
diatas dilaksanakan.
Macam-macam strategi pembelajaran matematika antara lain :
a). interaksi di dalam kelas
Pada hakekatnya belajar matematika adalah berfikir dan berbuat atau
mengerjakan matematika.Di sinilah makna dari strategi pembelajaran matematika
adalah strategi pembelajaran aktif,yang di tandai oleh dua factor.
a. interaksi antara seluruh komponen dalam proses belajar mengajar, diantaranya
antara dua komponen utama yaitu guru dan siswa
b. berfungsinya secara optimal yang meliputi indra , emosi, karsa, karya, dan
nalar. Hal itu dapat berlangsung antara lain jika proses itu melibatkan aspek
visual, audio, maupun teks ( Anderson, 1981 ).
Pembelajran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
Untuk memperoleh hasil belajar ,salah satu pendekatan umum yang dapat
digunakan adalah pendekatan PAKEM ( Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenagkan). Secara ringkas PAKEM dapat diungkapkan sebagai berikut :
b). Dari segi guru
A = Aktif , guru aktif :
  • • Memantau kegiatan belajar siswa
  • • Memberi umpan balik
  • • Mengajukan pertanyaan yang menantang
  • • Mempertanyakan gagasan siswa
K = kreatif, guru :
  • • Mengembangkan kegiatan yang beragam
  • • Membuat alat Bantu belajar sederhana
E = Efektif, pembelajaran :
  • • Mencapai tujuan pembelajaran
M = Menyenagkan , pembelajaran :
  • • Tidak membuat anak takut
– takut salah
– takut ditertawakan
– takut dianggap sepele
c). Dari segi siswa
A = Aktif , siswa aktif :
  • • Bertanya
  • • Mengemukan gagasan
  • • Mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasannya.
K = kreatif, siswa :
  • • Merancang atau membuat sesuatu
  • • Menulis atau mengarang
E = Efektif, siswa :
  • • Menguasai keterampilan yang di perlukan
M = Menyenagkan pembelajaran membuat siswa :
  • • Berani mencoba / berbuat
  • • Barani bertanya
  • • Berani mengemukan pendapat
  • • Berani mempertanyakan gagasan orang lain
d). Beberapa teknik penyajian bahan ajar matematika
Peningkatan optimalisasinya komunikasi antara lain dipengaruhi oleh
kemampuan guru dalam menguasai berbagai teknik dalm pembelajaran yang
menyatu dalam setiap metode. Berikut ini diuraikan beberapa teknik untuk
meningkatkan efektiftifitas pembelajaran.
e). Teknik menjelaskan
Menjelaskan merupakan salah satu bagian penting dalam proses kegiatan
belajar mengajar . karena itu tekni ini sangat perlu dikuasai guru, namun dengan
guru senantiasa membatasi diri agar tidak terjebak ceramah murni yang
menghilangkan peranan siswa kecuali hanya mendengarkan atau bahkan hanya
mendengar yang di kemukakan guru. Beberapa hal yang penting adalah :
1) Gunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dimengerti serta
komunikatif
2) Ucapan hendaknya terdengar dengan jelas, lengkap, tertentu, dan
dengan intonasi yang tepat
3) Bahan disiapkan dengan sistematis mengarah ke tujuan
4) Penampilan hendaknya menarik, diselingi, dengan gerak dan humor
sehat
5) Adakan variasi atau selingan dengan metode lain, misalnya Tanya
jawab, menggunakan alat Bantu seperti lembar peraga (chart)
f). Teknik bertanya
Ada pepetah dalam pembelajaran : “ Questioning is the heart of the teaching”,
artinya pertanyaan adalah jantungnya pengajaran. Kalu demikian, ppengajaran tanpa
bertanya, adalah pengajaran yang gersang. Untuk menggunakan Tanya jawab, perlu
tujuan mengajukan pertanyaan, jenis dan tingkat pertanyaan, serta teknik
mengajukanpertanyaan.
Tujuan mengajukan pertanyaan antara lain untuk :
1) Memotivasi siswa
2) Menyegarkan apresiaisi siswa
3) Memulai diskusi
4) Mendorong siswa agar berfikir
5) Mengarahkan perhatian siswa
6) Meggalakkan penyelidikan
7) Mendiagnosis / memeriksa tanggapan siswa
8) Menarik perhatian siswa
9) Mengundang pertanyaan siswa
5. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing
Dalam menggunakan metode penemuan terbimbing, peranan guru adalah:
menyatakan persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan
penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah-perintah atau dengan lembar kerja.
Siswa mengikuti pertunjuk dan menemukan sendiri penyelesaiannya.
Penemuan terbimbing biasanya dilakukan dengan bahan yang dikembangkan
pembelajarannya secara induktif. Guru harus yakin benar bahwa bahan “yang
ditemukan” sungguh secara matematis dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Seringkali peranan guru dalam penemuan terbimbing diungkapkan dalam
lembar kerja penemuan terbimbing. Lembar kerja ini biasanya digunakan dalam
memberikan bimbingan kepada siswa menemukan konsep atau terutama prinsip
(rumus, sifat). Penyusunan lembar kerja jenis ini biasanya
diawali dari guru menyiapkan secara lengkap tahap demi tahap dalam menjelaskan
adanya suatu sifat atau prinsip atau rumus.
Penjelasan ini dituang dalam suatu tulisan secara lengkap. Kemudian
dipikirkan, jika penjelasan itu dilakukan di kelas, dan dilakukan dengan tanya jawab,
dicatat di bagian manakah yang kiranya perlu digunakan sebagai bahan tanya jawab.
Bagian yang ditanyakan ini dapat berupa pendapat siswa tentang bahan yang lalu
yang perlu digunakan dalam pengembangan konsep,atau pendapat siswa tentang
tahapan yang perlu dipertimbangkan dalam melangkah, atau isian yang berupa
bilangan atau kata kunci dalam menuju tujuan penemuan tersebut. Bagian-bagian
yang perlu ditanyakan tadilah yang perlu dihapus dari catatan penjelasan lengkap, dan
dalam lembar kerja diungkapkan dalam bentuk tempat kosong atau titik-titik yang
harus diisi oleh siswa
Strategi Dan Pendekatan Dalam Model Investigasi
Flenor (1974) membagi kegiatan guru menjadi 5 (lima) tahap:
1) Apersepsi,
2) Investigasi,
3) Diskusi,
4) Penerapan, dan
5) Pengayaan.
Pada investigasi, siswa bekerja secara bebas, individual atau berkelompok.
Guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang memberikan dorongan
siswa untuk dapat mengungkapkan pendapat atau menuangkan pemikiran mereka
serta menggunakan pengetahuan awal mereka dalam memahami situasi baru. Guru
juga berperan dalam mendorong siswa untuk dapat memperbaiki hasil mereka sendiri
maupun hasil kerja kelompoknya.
Kadang mereka memang memerlukan orang lain, termasuk guru untuk dapat
menggali pengetahuan yang diperlukan, misalnya melalui pengembangan pertanyaanpertanyaan
yang lebih terarah, detail atau rinci. Dengan demikian guru harus selalu
menjaga suasana agar investigasi tidak berhenti di tengah jalan. Dalam hal investigasi
yang dilaksanakan secara berkelompok, Lazarowitz dan kawan-kawannya (1988) dan
juga Sharan dan para koleganya (Sharan et al, 1989; Sharan & Sharan, 1990)
mendisain model kelompok investigasi yang memberikan kemungkinan siswa untuk
melakukan berbagai pengalaman belajar.
Para siswa terlibat dalam setiap tahap kegiatan
a. mengidentifikasi topik dan mengorganisasi kelompoknya dalam
“kelomp[ok peneliti”,
b. merencanakan tugas pembelajaran,
c. melaksanakan penyelidikan,
d. menyiapkan laporan,
e. menyampaikan laporan akhir,
f. mengevaluasi program.
Diskusi kelompok maupun diskusi kelas merupakan hal yang sangat penting
guna
memberikan pengalaman mengemukakan dan menjelaskan segala hal yang mereka
pikirkan dan membuka diri terhadap yang dipikirkan oleh teman mereka. Pengalaman
yang baik seperti ini akan memotivasi siswa untuk belajar dan mau menyelidiki
(menginvestigasi) lebih lanjut. Pengalaman bekerjasama dalam banyak hal sangat
sesuai dengan semangat gotong royong yang telah berkembang sejak lama di bumi
tercinta Indonesia ini. Hal ini perlu selalu dikembangkan dengan melatihkannya
kepada para siswa.
Dalam kerja kelompok siswa, Malone dan Krismanto (1993) menemukan
bahwa sebagian besar siswa menginginkan mereka sendirilah yang menentukan
anggota kelompok kegiatan, dengan banyak anggota 3 − 5 orang siswa campuran
putra dan putri dan dengan berbagai tingkat kemampuan siswa.
Hal ini sesuai dengan Sharan (1980) bahwa kelompok semacam itu memberikan
efektifitas dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Sikap dan kemauan siswa dalam menggunakan pendekatan investigasi tidak
terlepas dari kegemaran siswa akan matematika, pemahaman siswa tentang kegunaan
matematika dan keberanian siswa untuk membentuk sendiri pengetahuan matematika
mereka. Ini sesuai dengan paham yang dikembangkan oleh para pakar dan peneliti
serta penganut konstruktivisme. Karena ituseberapa jauh keberhasilan penggunaan
pendekatan investigasi juga antara lain tergantung ketiga faktor. Karena itu maka guru
juga perlu mengetahui seberapa jauh hal di atas dimiliki siswa disamping berusaha
untuk lebih memberikan pemahaman kepada para siswa.
Bab III
PENUTUP
1. Metode mengajar yang bervariasi perlu dimiliki oleh pendidik dan
dipraktikkan pada saat mengajar.
2. Pengajaran dengan metode yang efektif dan menyenangkan, akan
menghasilkan tujuan pembelajaran yang optimal.
3. pendekatan PAKEM ( pembelajaran kreatif efektif dan menyenagnkan ) salah
satu pendekatan umum yang digunakan untuk memperoleh haisil belajar yang
maksimal. Karena belajar sama artinya dengan proses aktif membangun
makna / pemahaman dari informasi dan pengalaman oleh si pembelajar. Pada
saat manusia dilahirkan sebenarnya telah ada dua modal kreatifitas yang
dimiliki yatiu rasa ingin tahu dan imajinasi.
4. Kedua pendekatan ini merupakan pendekatan yang ditinjau dari interaksi
antara siswa dengan bahan ajar. Kedua pendekatan ini saling bertentangan.
Pendekatan deduktif merupakan suatu penalaran dari umum ke khusus,
Sedangkan pendekatan induktif suatu penalaran dari khusus ke umum.
Dalam pendekatan induktif penyajian bahan ajar dimulai dari contoh-contoh
kongkrit yang mudah dipahami siswa. Berdasarkan contoh-contoh tersebut
siswa dibimbing menyusun suatu kesimpulan. kebenaran kesimpulan yang
disusun secara indutif ini ditentukan tepat tidaknya (atau representative
tidaknya) contoh yang dipilih. Biasanya makin banyak contoh makin besar
pula tingkat kebenaran kesimpulannya.